Sabtu, 26 April 2008

candi borobudur



Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Borobudur adalah kuil budha yang terbesar di dunia dan diklaim sebagai hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Gaya arsitektur dari candi inipun tidak ada yang menyerupai di seluruh dunia. Struktur yang terisnpirasi menggambarkan mikro kosmos yang seringkali timbul menjadi suatu pertanyaan, misalnya kapan, dengan cara apa, berapa lama dan oleh siapa cagar alam ini telah dibangun.
Jawaban yang tepat sampai saat ini masih meninggalkan misteri karena tidak ada dokumen tertulis sampai saat ini. Berdasar prasasti yang ditemukan oleh peneliti, diketahui bahwa Candi Borobudur dibangun antara abad ke delapan ketika Samaratungga raja dari Dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. . Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangakan Budur mengingatkan kita dengan kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Dengan kata lain Borobudur berarti Biara di atas bukit.
Borobudur penuh dengan ornamen filosofis yang menyimbolkan tentang kesatuan dari perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup yang paling pokok. Relief yang terukir di dinding candi amat mengandung filosofis yang menyiratkan keindahan dalam mempelajari hidup ini.

Kamis, 24 April 2008

Malioboro



Malioboro adalah nama jalan yang membentang kurang lebih sepanjang 1 km di pusat Kota Jogja. Di sepanjang jalan ini banyak obyek yang menarik bagi wisatawan bahkan bagi para penduduk Jogja sendiri. Pasar Beringharjo, Mirota Batik, Benteng Vredeburg, pedagang cinderamata dan makanan lesehan di emperan malioboro adalah beberapa hal yang menarik yang dapat ditemui disana.
Banyak hal yang dapat anda temui di sepanjang Jalan Malioboro antara lain hiruk pikuk pejalan kaki di sepanjang koridor jalan, deretan andong sebagai alat transportasi tradisional, becak, pedagang asongan di koridor jalan sampai pemusik jalanan.
Untuk bermalam di sekitar Malioboro juga mudah didapat penginapan dari tipe melati hingga hotel bintang lima. Para wisatawan tidak akan kuatir untuk dapat menikmati pula hari-hari liburannya di kota Jogja hingga larut malam sekalipun. Mereka dapat menikmati hidangan-hidangan di warung lesehan di sepanjang jalan Malioboro, makanan yang disediakan dan ditawarkan dari jenis makanan khas Jogja yaitu nasi gudeg dan ayam goreng dan juga makanan Padang, ChinesseFood dan lain sebagainya. Saat menikmati hidangan yang disajikan akan dihibur oleh musik dari pedagang dan pengamen jalanan yang cukup banyak dari yang hanya sekedar bawa gitar adapula yang membawa peralatan musik lengkap.
Tidak lengkap rasanya bila anda berkunjung ke Jogja tanpa jalan-jalan di Malioboro. Suasana khas Malioboro tentu akan membuat anda ingin kembali mengunjungi Kota Jogja terutama Malioboro sebagai salah satu symbol Kota Jogja.